Trauma kimia pada mata adalah kondisi kegawatdaruratan mata yang memerlukan evaluasi dan penatalaksanaan yang segera dan intensif, karena kerusakan pada mata akibat trauma kimia dapat terjadi segera hanya dalam waktu beberapa menit. Mata dapat terpapar oleh bahan kimia padat, cair, bubuk atau aerosol. World Health Organization (WHO) melaporkan 11.5% - 22.1% kejadian trauma mata akibat zat kimia. 80% dari seluruh kasus trauma kimia terjadi di tempat kerja, berdasarkan data Centers for Disease Control and Prevention (CDC) bahwa setiap harinya ada hampir 2000 pekerja di Amerika Serikat yang mendapatkan perawatan medis akibat terkena bahan kimia saat bekerja. Data United States Eye Injury Registry (USEIR) menunjukkan kejadian trauma kimia di tempat kerja mencapai 16% dan terus meningkat. Sebagian kecil kejadian trauma kimia pada mata dapat terjadi di rumah yang biasanya disebabkan oleh bahan kimia seperti deterjen, pembersih toilet, pemutih pakaian, atau larutan pembersih lainnya.
Pola kasus trauma kimia mata yang datang dan ditangani di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit (PMN RS) Mata Cicendo tahun 2015-2019 dilaporkan dalam penelitian observasional dr. Endi Pramudya Laksana adalah sebanyak 209 pasien (245 mata) dirawat terdiri dari 170 laki-laki dan 39 perempuan. Rata-rata usia antar kategori adalah 35.25 tahun. Terdapat 173 pasien dengan trauma pada satu mata, dan sebagian besar pasien datang pada fase akut (83.3%).
Jenis trauma kimia, waktu paparan, volume, konsentrasi dan lamanya paparan zat kimia sangat mempengaruhi derajat keparahan terhadap mata. Kondisi tersebut dapat berupa gangguan ringan pada permukaan okular hingga memberikan dampak yang lebih berat pada struktur mata bagian dalam. Beberapa sumber penyebab trauma kimia dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Beberapa gejala yang muncul pada mata akibat trauma kimia antara lain :
- Rasa terbakar segera setelah terpapar zat kimia
- Keluarnya air mata secara berlebihan
- Nyeri
- Mata dan kelopak mata menjadi bengkak dan merah
- Penurunan tajam penglihatan
Beberapa langkah yang dapat dilakukan segera setelah mata kita terkena paparan zat kimia :
- Tidak mengucek atau menekan mata
- Jangan menilai cedera mata berdasarkan tingkat rasa sakitnya, misalnya bahan kimia alkali biasanya tidak menimbulkan gejala yang berarti, namun dapat merusak mata secara serius
- Mencari tempat untuk mencuci mata (ruang pencuci mata) terdekat di tempat kerja dan segera membasuh mata sebelum mencari bantuan medis. Letakkan wajah di bawah air mengalir selama 15 hingga 20 menit dan biarkan aliran air membanjiri mata, gunakan jari untuk membuka kelopak mata (pastikan tidak ada bekas bahan kimia di jari Anda), jika ruang pencuci mata berada jauh atau tidak dapat diakses, sumber air bersih apa pun dapat digunakan, bahan kimia berbentuk bubuk atau partikulat (butiran, seperti beton basah) bisa sangat merusak karena lebih
sulit untuk dihilangkan - Setelah mencuci mata, segera mencari Instalasi Gawat Darurat (IGD) terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan
Langkah pencegahan yang dapat dilakukan agar mata kita tidak terpapar zat kimia terutama saat bekerja antara lain :
- Menggunakan pelindung mata (kacamata/goggles), serta pelindung wajah (face shield) pada saat kontak dengan bubuk atau cairan kimia, serta menyimpannya di tempat yang aman mudah diakses.
- Mengenali jenis zat kimia di tempat kerja/rumah yang berpotensi mengenai mata.
- Memilih zat kimia yang relatif aman untuk digunakan (mengurangi penggunaan zat kimia dengan toksisitas tinggi dengan menggantinya dengan zat kimia yang toksisitas yang lebih rendah).
Sebagai kesimpulan, trauma kimia pada mata adalah salah satu keadaan darurat mata yang harus mendapatkan penanganan yang segera. Kesegeraan untuk mendapatkan pertolongan pertama serta pengobatan yang cepat, akurat pada fase awal pasca paparan zat kimia, dan meminimalisir komplikasi merupakan kunci dalam keberhasilan penatalaksanaan trauma kimia pada mata.
Sumber :
1. Pola Trauma Kimia Pada Mata ,Komplikasi dan Tatalaksananya di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung ; dr. Endi Pramudya Laksana, 2022
2. Singh et al, Ocular chemical injuries and their management. Oman Journal of Ophthalmology, Vol. 6, No. 2, 2013.
3. Akgun Z, Selver OB. Epidemiology and etiology of chemical ocular injury: A brief review. World J Clin Cases 2023; 11(6): 1245-1251
4. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc. gov
5. Wagoner MD, Kenyon KR. Chemical injuries, clinical course and management. Dalam: Kuhn F, Pieramici DJ. Ocular Trauma: principles and practice. Section 4. Thieme. New York. 2010: 302-59.
(oleh dr. Angga Fajriansyah, SpM(K) - Dokter Mata Sub Spesialis Infeksi & Imunologi PMN RS Mata Cicendo)
